Lupakan Parasite, inilah Sosok Difabel Pencetak Sejarah dalam Panggung Piala Oscar 2020
Bagi kalian mungkin sudah nggak asing dengan film “Parasite”. Film karya sineas asal Korea ini berhasil menciptakan fenomena yang menggemparkan jagad perfilman global. Bagaimana nggak fenomenal, film ini berhasil memborong banyak Piala Oscar 2020. Bahkan, untuk kategori Film Terbaik pun berhasil dibawa pulang. Lalu apakah yang bisa dihadirkan perhelatan Piala Oscar kali ini dari perspektif difabel?
Seperti dilansir Tempo, terdapat sosok difabel yang berperan membacakan nominasi di atas panggung Oscar. Sebuah momen yang banyak mendapat tanggapan poistif dari para tamu maupun netizen. Ia menjadi Down Syndrome pertama dalam panggung Oscar. Yang kedua dari kategori difabel setelah aktor berkursi roda pada tahun 1990-an. Siapakah sosok Down Syndrome ini?
1. Zack Gottsagen, Aktor Difabel Down Syndrome Sejak Lahir
Sosok aktor kelahiran 22 April 1985 ini memiliki nama lengkap Zachary Robinson Gottsagen. Biasa dipanggil dengan nama “Zack”. Aktor berkebangsaan Amerika Serikat ini merupakan sosok difabel Down Syndrome yang memiliki cukup banyak prestasi yang layak kita catat dalam diary lho, dears. Terutama dalam hal bagaimana menentukan kadar inklusfitas.
2. Down Syndrome Pertama di Sekolah dan Kampusnya
Dikutip beautifulbeyourself.org, Zack merupakan siswa dengan Down Syndrome pertama di The Palm Beach County School district dan lulus Jurusan Teater pada Dreyfoos School of the Arts tahun 2004. Sebuah keberanian yang tentunya luar biasa, baik bagi Zack, keluarganya, dan tentunya juga pihak sekolahnya.
3. Debut Pertama Kali dalam Film Tahun 2005
Perjalanan debut Zack dimulai dari pembuatan film produksi Zeno Mountain Farms. Sebuah rumah produksi non-profit. Filmnya yang menampilkan bakat Zack adalah “Burning Like A Fire” and “Life of a Dollar Bill.”
4. Mulai Dikenal Publik Berkat ” Bulletproof.”
Pada tahun 2012, Zack terlibat dalam film “Bulletproof”. Lewat film ini, Zack mulai dikenal luas, khususnya oleh publik AS. Pada Juli 2015, Smithsonian Museum mengundang Zack untuk menjadi keynote speaker pada acara The 25th anniversary of the Americans with Disabilities Act. Pada acara ini juga diputar film “Becoming Bulletproof”, sebuah film dokumenter di balik layar pembuatan film “Bulletproof”.
5. Sukses di Tahun 2019 lewat ” The Peanut Butter Falcon”
Bersama Shia LaBeouf, dia dianggap cukup sukses lewat duet yang mereka tampilkan dalam “The Peanut Butter Falcon”. Film ini menceritakan tentang pemuda dengan Down Syndrome yang memiliki mimpi menjadi pengusaha. Pada akhirnya setelah bertemu dengan sosok nelayan yang diperankan Shia LaBeouf mimpinya untuk menjadi pegulat dapat tercapai. Bersama Shia LaBeouf pula Zack membacakan salah satu nominasi Oscar.
6. Zack adalah Antitesis Banyaknya Peran Difabel dalam Film yang Diperankan non-Difabel
Berdasarkan catatan Yayasan Ruderman -lembaga donor untuk pengembangan bakat difabel di bidang perfilman, sebagian besar karakter difabel tidak diperankan secara langsung oleh difabel.
“Berbeda sekali dengan peran lain, seperti peran-peran LGBTQ yang tetap dimainkan oleh pemeran yang sesungguhnya,” ujar Jay Ruderman, filantropis pendiri Yayasan Ruderman seperti dikutip Jewish Insider sebagaimana dilansir Tempo.
Demikianlah sekilas tentang Zack. Apakah sobat difapedia sudah menemukan artis dari kalangan difabel yang memiliki rekam jejak cukup tinggi? Jika iya, barangkali sebatas artis yang kategori bertubuh mini, seperti Ucok Baba, Daus Mini, Onny Syahrial, dan sejenisnya. Sanggupkah memberikan kesempatan sama pada Difabel Rungu, Difabel Netra, Down Syndrome, dan lainnya? Sejarah yang akan membuktikannya.. 🙂