Melihat Lebih Dekat Kelas Bahasa Isyarat Indonesia Arek-Arek Tuli Surabaya
Bahasa Isyarat Indonesia atau yang dikenal dengan Bisindo secara garis besar merupakan produk budaya sekaligus sebagai identitas utama dari kelompok Tuli (dengan “T” besar yang diartikan sebagai individu atau kelompok Tuli yang memiliki budaya yaitu Bisindo) di seluruh Indonesia. Bisindo juga dapat dikatakan sebagai alat komunikasi yang cukup efisien yang dapat digunakan oleh sesama Tuli, antara Tuli dan Dengar, maupun antara sesama orang Dengar.
KOLABORASI BERKELANJUTAN KOMUNITAS TULI SURABAYA
Mentor Bisindo yang akrab disapa Pak Wawan (Sumber: Dok. Pribadi)
Pada minggu pertama tahun 2024, TIBA (Tim Bisindo dan Aksesibilitas) Surabaya, KARTU (Komunitas Arek Tuli) Surabaya dan TATULI (Cerita Teman Tuli), berkolaborasi secara sustainable mengadakan kegiatan rutin yang dilaksanakan dua minggu sekali yaitu Kelas BISINDO Gratis di Car Free Day, Taman Bungkul, Surabaya pada Pukul 06.30 – 09.00 WIB. Kegiatan kolaborasi ini di Koordinasikan oleh Bapak Ika Irawan yang biasa disapa Pak Wawan sebagai salah satu Aktivis Tuli sekaligus Mentor BISINDO di wilayah Jawa Timur.
Kelas Bisindo ini diadakan secara menyenangkan dan diajarkan dengan pembawaan yang sangat ramah oleh mentor-mentor Tuli, sehingga para partisipan pun tidak hanya secara monoton belajar Bisindo tetapi juga sangat leluasa dan menikmati interaksi sebagai salah satu langkah mempraktikan kosa-kata Bisindo yang dipelajari secara langsung. Materi yang diajarkan dalam kelas ini meliputi, Kata Salam, Kata Tanya, Kata Sapaan, Bisindo Keluarga, Transportasi, Nama-Nama Hari, Bulan, dan tentunya mempersilahkan partisipan untuk menanyakan kosa-kata yang ingin diketahui dalam Bisindo , seperti nama-nama Kota dan Negara.
Antusiasme pengunjung Car Free Day dalam berpartisipasi pada Kelas BISINDO gratis pun terbilang cukup tinggi, Afrizal (25) sebagai salah satu pengunjung yang juga ikut berpartisipasi dalam kelas pun sangat antusias dan senang dengan diadakannya kegiatan tersebut.
“Hari ini lihat kerumunan di CFD dan lihat ada kakak-kakak berslempang bertuliskan Duta Budaya Indonesia sedang membawa papan berisikan ajakan Belajar Bahasa Isyarat, Saya sering ke CFD Surabaya, namun baru pertama kali ini berkesempatan untuk bergabung bersama rekan-rekan pegiat bahasa isyarat, digandeng untuk ikut serta belajar bersama, diluar ekspektasi, belajar bahasa isyarat sangat menyenangkan, melihat lebih dekat perspektif yang tidak pernah kita jangkau, belajar berkomunikasi dengan nyaman dalam kesunyian.” Jelas Afrizal.
PARTISIPASI APIK DUTA BUDAYA INDONESIA
Kiri – Kanan, Mohamad Ilham Mooduto – Ale Hattan Yasar Maulana – Muhammad Deswandi Fahreza dari Duta Budaya Indonesia (Sumber: Dok. Pribadi)
Secara bersamaan, pemuda asal Sumenep yaitu Ale Hattan Yasar Maulana yang baru-baru ini pada 08 desember 2023 meraih prestasi berupa Gelar Kehormatan, Juara 1 Duta Budaya Indonesia 2023 turut hadir dan berpartisipasi dalam belajar BISINDO dengan ditemani dua rekan lainnya, antara lain Mohamad Ilham Mooduto sebagai Juara Favorit Duta Budaya Indonesia 2023 dan Muhammad Deswandi Fahreza sebagai Juara Photogenic Duta Budaya Indonesia 2023.
Duta Budaya Indonesia itu sendiri memiliki tugas utama salah satunya menjadi culture warrior melalui aksi nyata dalam menjalankan program kampanye memperkenalkan, perlindungan dan pelestarian budaya-budaya Indonesia, dalam kegiatan ini salah satunya memperkenalkan BISIDNO sebagai Produk Budaya Tuli Indonesia.
Foto Bersama Seluruh Peserta (Sumber: Dok. Pribadi)
“Saya dapat mengatakan bahwa Kelas Bisindo merupakan inisiatif yang sangat positif dalam mempromosikan Konsep Inklusifitas, Keadilan Hak Asasi Manusia dan Pemahaman Budaya Tuli. Sebagai Duta Budaya Indonesia, saya memiliki harapan yang besar agar kedepannya Bisindo semakin membumi langit, tidak hanya Bisindo dikenal tetapi digunakan secara luas oleh Masyarakat dan mendapat dukungan secara penuh dari pemerintah dalam meningkatkan aksesibilitas yang ramah terhadap Tuli. Tentunya, saya sebagai Duta Budaya Indonesia akan berkontribusi secara penuh dalam kampanye membumi langitkan Bisindo sebagai Produk Budaya Tuli ini sehingga satu-persatu proses mencapai keadilan aksesibilitas bagi semua pun akan tercapai” jelas Ale. (MN)